Jumat , 13 Desember 2024
Home » Ekonomi » ASITA Riau Pertanyakan Respon Menteri Pariwisata

ASITA Riau Pertanyakan Respon Menteri Pariwisata

Dede Firmansyah

Ragamriau.com — Mahalnya harga tiket pesawat atau angkutan udara hingga saat ini masih belum mendapat respon dari Menteri Pariwisata, padahal tahun ini Kemenpar menargetkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara hingga 250 juta.

“Sejak harga tiket ini tinggi, belum ada pernyataan dari Menpar Arief Yahya, ini kenapa malah kementerian yang mengurusi pariwisata malah bungkam, padahal dampak tiket mahal ya langsung ke pariwisata,” tanya Ketua Association of The Indonesia Tour and Travel Agencies (ASITA) Riau, Dede Firmansyah, Rabu 30 Januari 2019.

Dede menyayangkan belum adanya respon dari Menteri Pariwisata tersebut, karena jika ini terus berlanjut, maka target yang dicanangkan bisa tidak terealisasi.

Seharusnya Kemenpar menurut Asita, melakukan peninjauan dan pembahasan bersama Kemenhub dan maskapai, untuk dapat menurunkan harga tiket pesawat domestik.

“Ini seolah Menpar itu membiarkan harga tiket mahal. Bagaimana mau mencapai target wisnus kalau kondisi seperti saat sekarang? Padahal low season tapi harga tiket seperti musim Lebaran,” katanya.

Dede menambahkan, beberapa pelaku usaha wisata sudah merasakan dampak dari tingginya harga pesawat domistik tersebut saat ini, yaitu berkurangnya minat paket wisata dalam negeri dan beralih ke wisata negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Selain itu, pilihan berwisata dengan transportasi darat atau bus menjadi alternatif penjualan paket wisata untuk ditawarkan ke klien dari perusahaan dan komunitas.

“Sekarang anggota kami menawarkan paket wisata ke Sumatra Utara dan Sumatera Barat itu lewat bus, tidak paket dengan angkutan udara lagi, begitu juga wisata domestik sekarang beralih ke wisata negara tetangga,” pungkasnya. (rls)

Baca Juga

Riau Pertahankan Juara Umum Tiga Kali Berturut-turut di Porwil Sumatera

Pekanbaru-Tirastimes:-Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera XI resmi ditutup oleh Plt Gubernur Riau Edi Natar Nasution, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *