Senin , 17 Februari 2025
Home » Ekonomi » Di Masa Pandemi, Pusdiklat Unilak Latih Guru Tahfiz

Di Masa Pandemi, Pusdiklat Unilak Latih Guru Tahfiz

Ragam Riau – Pusat Pendidikan dan Pelatihan Universitas Lancang Kuning (Pusdiklat Unilak) yang diketuai oleh Dodi Sukma RA, S.Hut, M.Si mengadakan kegiatan pelatihan sabun cuci piring untuk peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat, Rabu (18/11). Pembuatan sabun cuci piring mengkombinasi bahan kimia dan bahan alami bagi guru-guru di sekolah tahfidz Syi’ar Qur’an Center (SQC) Kelurahan Meranti Pandak, Rumbai Pesisir Pekanbaru.

“Pelatihan pembuatan sabun di SQC ini rencananya akan berlangsung selama 3 hari (Rabu – Jumat ). Untuk Hari ini (Rabu) kegiatan berupa pembukaan serta penjelasan singkat terkait bahan-bahan yang akan digunakan serta langkah-langkah dalam pembuatan sabun cair oleh salah satu instruktur di Pusdiklat Unilak. Selanjutnya Kamis dan Jumat agenda penyiapan bahan dan agenda inti pembuatan sabun sekaligus mengemas dalam botol daur ulang,” jelas Dodi.

Dodi berharap pelatihan ini dapat menjadi skill tambahan bagi guru-guru yang terkena dampak ekonomi dari pandemik Covid-19. Hal ini tentu bukan tanpa dasar, sebab sekolah tahfidz gratis ini beroperasi melalui bantuan/donasi dari masyarakat, namun semenjak Covid-19 melanda, SQC tidak lagi bisa melakukan aktivitas belajar mengajar baik offline maupun online karena ketiadaan donasi/bantuan yang datang.

“Kami merasa terharu dengan kedatangan tim Pusdiklat Unilak di sekolah kami. Terimakasih telah mau berbagi ilmu kepada kami. Kami akan sangat terbantu sekali dengan ilmu baru ini agar bisa menjadi pemasukan bagi sekolah dan sekolah bisa terus berlanjut,” kata Ustadz Gunawan, pengelola SQC bersama istri.

Instruktur pelatihan pembuatan sabun, Dr. Indra Purnama, M.Sc, yang merupakan Dosen Unilak lulusan S3 Jepang serta menjabat Wakil Ketua Pusdiklat Unilak, menjelaskan secara runut tentang bahan-bahan serta alat yang akan digunakan serta perihal safety yang harus diperhatikan ketika proses pembuatan sabun cair. “Bahan-bahan yang digunakan tidak akan berbahaya selama digunakan sesuai aturan dan takaran, jadi ibu-ibu jangan khawatir ya,” seloroh Indra ketika melihat wajah serius guru-guru yang semuanya wanita ketika dijelaskan nama-nama senyawa yang digunakan.

Produk yang dihasilkan oleh guru-guru SQC nantinya akan ikut dikenalkan oleh Pusdiklat Unilak, agar banyak orang yang tahu dan tentunya akan berdampak pada peningkatan omzet sabun cair produksi SQC, sehingga masalah keuangan mereka bisa diatasi. Selain itu, Pusdiklat Unilak juga membuka diri kepada pemangku kepentingan lainnya yang membutuhkan instruktur ataupun materi pelatihan terkait berbagai hal. “Kami siap melayani masyarakat,” tutup Dodi.

Baca Juga

KMU Expo UMRI Resmi Dibuka, 48 Produk Usaha Mahasiswa Diperkenalkan

Ragamriau.com — Tim Pengembangan Prestasi Mahasiswa (TPPM) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menggelar Kewirausahaan Mahasiswa Umri …