Ragam Riau–TOGA atau tanaman obat keluarga yang juga sering disebut dengan apotik hidup dapat ditanam di pekarangan atau halaman rumah. Hal ini dapat memaksimalkan pemanfaatan lahan yang tersedia. Toga dibudidayakan dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan tradisional yang dapat dibuat sendiri.
Toga juga dapat menjadi sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat seperti upaya preventif (pencegahan), promotif (meningkatkan/ menjaga kesehatan) dan kuratif (penyembuhan penyakit), terutama penyakit-penyakit yang menyerang kekebalan imun dan pernafasan hingga anti Covid di masa pandemi Covid-19.
Dosen Fakultas Kehutanan yang terdiri dari Dr. Ir. Ervayenri, M.Si.; Azwin SP, M.Si dan Hanifah Ikhsani, S.Hut., M.Si melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan pelatihan kepada ibu rumah tangga warga RT. 03 RW.05, Kelurahan Limbungan Rumbai 23 Mei lalu.
” Kegiatan bertujuan untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan budidaya Toga. Beberapa contoh tanaman Toga yaitu jenis lagundi, kumis kucing, mengkudu, beluntas. Peserta ada 15 orang, dan ibu ibu ini antusias mengikuti. Kami juga memberikan 45 bibit Toga. ” ujar Hanifah.Selasa.(22/06/2021).
Menurut Hanifah, dengan ketrampilan yang dimiliki diharapkan ibu rumah tangga produktif untuk membudidayakan bibit Toga hingga tumbuh subur dan baik yang selain bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari juga dapat dijual bibitnya atau dibuat sebagai bahan jamu anti Covid untuk meningkatkan perekonomian keluarga terutama pada saat pendemi Covid 19 ini.
” Kegiatan ini juga bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi Dosen Unilak, ini bagian kontribusi dosen bagi masyarakat khususnya Limbungan, Indonesia kaya akan tanaman obat.” Ujar Hanifa