Jumat , 17 Januari 2025
Home » Pendidikan » Dosen THP Faperta Unilak Latih Siswa SMKN 1 Tambusai Utara Buat Choux au Craquelin Soes Jepang

Dosen THP Faperta Unilak Latih Siswa SMKN 1 Tambusai Utara Buat Choux au Craquelin Soes Jepang

Ragam Riau Pada dasarnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berorientasi mempersiapkan siswanya untuk terjun langsung ke dunia kerja. Siswa dibekali segala keterampilan agar mudah menyesuaikan diri ketika sudah lulus. Selain segala keterampilan yang dibutuhkan, siswa juga perlu memahami bagaimana budaya kerja dan juga suasana yang tentunya berbeda dengan masa-masa sekolah. Sehingga, siswa bukan hanya dibekali keterampilan saja namun juga mentalitas seorang yang siap bekerja.

Untuk melahirkan lulusna yang berkualtias, SMKN 1 Tambusai Utara Rohul mendatangkan seorang guru tamu dari Usaha Mikro Kecil Menengah yang juga dosen Faperta Unilak Ir. Anna Anggraini, S.TP., M.P selaku Owner UMKM yang bergerak di bidang Food and Beverages. Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami budaya kerja di industri yang realistis di lapangan atau industri.

Pada saat kunjungan, guru tamu melaksanakan pembelajaran biasa di kelas. Kurikulum yang digunakan juga tersinkronisasi dengan keadaan di industri terkini.

“Program ini sering dilakukan minimal setahun sekali. Namun adapun pihak sekolah megundang guru tamu untuk persiapan sekolah SMKN 1 Tambusai Utara untuk mengikuti Program SMK Pusat Keunggulan di tahun 2024,” ujar Joko Sutanto, S.Si., M.M. selaku Kepala SMKN 1 Tambusai Utara.

Disebutkan Joko Santoso, kehadiran guru tamu bertujuan untuk memberikan pemahaman siswa berkaitan dengan seperti apa pekerjaan di industry dan praktek membuatan Choux au Craquelin. ” Kegiatan ini sangat kita dukung dan berharap kegiatan seperti ini sering diadakan untuk menambah wawasan siswa mengenai industry dan kreatifitas siswa dalam pengolahan bahan pangan. Karena memang siswa lulusan SMK disiapkan untuk masuk ke dunia kerja.”

Dijelaskan Joko, Output dari kegiatan ini adalah siswa dapat memahami budaya kerja di industri. Karena pada dasarnya budaya kerja di sekolah dengan industri sangat berbeda, dan hal tersebut dapat berpengaruh pada mentalitas, kami ingin kegiatan ini dapat berkesinambungan dan banyak industri yang dapat bekerjasama untuk menjadi narasumber dalam kegiatan guru tamu,” tutur Joko Sutanto, S.Si., M.M

Sementara itu Ir Anna Anggreini mengatakan, dalam proses pelatihan pembuatan “Choux au Craquelin” soes Jepang bagi siswa ini diharapkan bisa menjadi modal bagi mereka untuk berwirasusaha setelah tamat sekolah. ” Kami melihat minat Gen Z untuk ingin berwirausaha cukup tinggi, Choux au Craquelin” soes Jepang ini dipilih karena ada pangsa pasarnya, potensi cukup besar, dan jika di fokus bisa menjadi industri, dan menciptakan lapangan kerja baru. Kreatifitas Gen Z saat ini memang beda, dan menarik, tentunya mereka hasilkan merupakan pengembangan kreatifitas ide yang mereka punya.” ucap Anna.

Saat praktek siswa SMKN 1 juga diberikan pemahaman tata cara membuat bentuk cookies,proses higienis, pengemasan, dan SOP penggunaan alat.dll

Baca Juga

KMU Expo UMRI Resmi Dibuka, 48 Produk Usaha Mahasiswa Diperkenalkan

Ragamriau.com — Tim Pengembangan Prestasi Mahasiswa (TPPM) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menggelar Kewirausahaan Mahasiswa Umri …