Ragam Riau –Dosen Universitas Lancang Kuning Riau berhasil memperoleh hibah berupa Program Bantuan Inovasi Pembelajaran dan Teknologi Bantu Mahasiswa Berkebutuhan Khusus dari Kemenristek DIKTI beberapa waktu lalu.
Dosen yang meraih hibah yaitu sebagai ketua Dr. David Setiawan, ST., MT. dengan anggota Dr. Yogi Yunefri, M.Kom., Keumala Anggraini, ST., M.Kom Ahmad Ade Irwanda, ST., MM. Wentisasrapita Abiyus, S.Kom., MM.. Implikasi dari meraih hibah ini tim dosen Unilak menciptakan aplikasi Inovasi Lecturer Optimize Questions and Answers (LOQA) untuk mahasiswa berkebutuhan khusus.
Dr David menceritakan bahwa sekitar 15 persen dari jumlah penduduk dunia adalah penyandang disabilitas, mereka terbilang kelompok minoritas terbesar di dunia, dan sekitar 82 persen dari penyandang disabilitas berada di negara-negara berkembang dan hidup di bawah garis kemiskinan. Sementara di Indonesia dari dari 4054 perguruan tinggi di Indonesia terdapat 74 perguruan tinggi yang menerima mahasiswa disabilitas.
Aplikasi LOQA merupakan sistem informasi yang dirancang untuk memudahkan mahasiswa disabilitas dan dosen dalam melaksanakan proses perkuliahan. Aplikasi ini pada halaman daftar, user/mahasiswa dapat mengisikan data pribadi berupa NIM, nama Lengkap, memilih semester , email serta mengisikan password, lalu menekan tombol daftar. Selanjutnya hanya tinggal menunggu konfirmasi dari admin/dosen untuk dapat menggunakan aplikasi. Ujar Dr David
Menurut Dr David Setiawan, User atau disebut juga pengguna dalam aplikasi ini dibagi menjadi 2 yaitu, mahasiswa dan juga admin/dosen. Dalam penggunaan aplikasi ini, masing-masing user/pengguna memiliki peran yang berbeda-beda. Mahasiswa dapat menginputkan nilai, melihat materi serta tugas perkuliahan yang diberikan admin/dosen, dan juga dapat melihat grafik perkembangan nilai pada setiap pertemuan.
“Aplikasi ini bisa menampilkan informasi mahasiswa, menginput nilai,materi kuliah, tugas kuliha, dan erta melihat perkembangan nilai mahasiswa disabilitas. dll. Jadi betul betul sangat membantu” Sebut David.
Dikatakan Dr David, aplikasi ini sudah Ujicoba dilakukan pada mahasiswa berkebutuhan khusus (Runarunggu) yang ada di Fakultas Ilmu Komputer. Berdasarkan ujicoba tersebut, user ID dan password lebih direkomendasikan diinputkan oleh admin bukan didaftarkan oleh mahasiswa itu sendiri, sebab kelupaan akun dan password lebih mendominasi sehingga akun dan password diinputkan admin. Selanjutnya mahasiswa yang berkebutuhan khusus tersebut mengganti dengan password baru.
“Kedepannya, aplikasi LOQA dikelola oleh Unit Layanan Disabilitas Universitas Lancang
Kuning.” ujar David.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr Yogi, untuk memperkenalkan aplikasi LOQA ini kami telah melakukan sosialisasi kepada sekolah sekolah luar biasa yang ada di Riau yaitu SLB Pembina, Yayasan IBNU, melaksanakan FGD, kemudian melakukan uji coba di Unilak yang diikuti mahasiswa disabilitas dan para dosen.
Dikatakan Dr Yogi aplikasi LOQA dalam rangka mendukung program Unilak menuju kampus ramah disabilitas. “Implikasi dari itu kami beberapa tim IT dosen Unilak merancang aplikasi untuk membantu mahasiswa disabilitas yang ada di Unilak dan Riau dan mendapatkan dukungan dari DIKTI dan pimpinan Unilak.(rls/wd)