Ragam Riau—Peran peternakan rakyat dalam pengembangan usaha ternak sapi di Indonesia sangat besar. Peternak rakyat sebagai ujung tombak penyediaan daging memiliki keterbatasan waktu mengelola usaha akibat dari waktu banyak terserap untuk mencari sumber pakan hijauan yang dari sisi jarak cukup jauh untuk mendapatkannya.
Hal ini dirasakan kelompok peternak sapi Yayasan Teratai Putih yang bergerak pada bidang usaha budidaya sapi di Desa Sei Putih Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar Provinsi Riau yang dikelola. Penyediaan hijauan pada kelompok peternak sapi yayasan Teratai Putih menjadi hambatan untuk pengembangan usaha peternakan akibat waktu yang terbatas, disamping jumlah ternak yang cukup banyak kurang lebih 500 ekor sapi.
Mengetahui persoalan diatas, Tim LPPM Universitas Lancang Kuning melalui Program Produk Teknologi yang Didiseminasikan kepada Masyarakat (PTDM) Badan Riset dan Inovasi Nasional tahun Anggaran 2021 yang diketuai Ir. Latifa Siswati, MP bersama anggota tim Dr Anto Ariyanto, S.Si.,M.Si dan Dr. David Setiawan, ST.,MT kemudian menyerahkan Teknologi Tepat Guna Mesin Pencacah Pakan Ternak Sapi berkapasistas 4 ton/Jam.
“Penyerahan telah dilakukan September lalu dengan langsung mendatangi kelompok perternak di Kab Kampar, dan bertemu dengan Manajer Yayasan Teratai Putih,Rafi, ” ujar Lativa, Kamis, 7/10/2021.
Dikatakan Lativa, saat penyerahan mesin tim LPPM juga berdialog dan berdiskusi dengam Rafi mengenai peternakan sapi,pakan ternak dan potensi peningkatan budidaya sapi.
Dijelaskan Lativa, teknologi tepat guna berupa satu unit alat pencacah pakan dan satu unit hand tractor ini, bertujuan untuk menghemat waktu dan energi peternak dalam proses pengolahan hijauan/limbah pertanian untuk kontiniutas penyediaan pakan dan yang tidak kalah penting dengan telah diserahkannya mesin pencacah ini dapat menyediakan pakan hijauan yang berimbang dengan jumlah ternak, sehingga ternak sapi menjadi lebih gemuk dan sehat” ucap latifa siswati.
Sementara itu Ketua LPPM Universitas Lancang Kuning Dr. Jeni Wardi, SE.,M.Ak, CA sangat berharap setelah diserahkan dan beroperasinya Tenologi Tepat Guna Mesin Pencacah Pakan Ternak Sapi berkapsitas besar ini bermanfaat secara jangka panjang dalam mendukung peningkatan produksi daging, mengingat dalam perancangan, ujicoba dan operasional mesin saya selalu ikut serta milihat dan mendampingi langsung.
Diceritakan Rafi Manajer Yayasan Teratai Putih, selama ini anggota kelompok tani memenuhi kebutuhan hijauan mengandalkan dengan mencari rumput di sekitar kebun kelapa sawit yang jaraknya sangat jauh. ” Masalah terjadi ketika musim kemarau, dimana peternak kesulitan mencari rumput karena pertumbuhan rumput yang rendah akibat kekeringan. Selain itu, kegiatan mencari rumput harus dilakukan hampir setiap hari karena rumput tidak bisa disimpan berhari-hari, sehingga membutuhkan waktu juga tenaga manusia.” ujar Rafi.
Ditambahkannya lagi, upaya untuk mengumpulkan bahan pakan untuk stok berasal dari limbah pertanian seperti jerami padi dan jagung, terkendala karena sumber dan volume limbah yang diperoleh. Pakan kasar seperti jerami padi dan jagung bersifat bulky dan voluminous, sehingga jumlah yang disimpan tidak memenuhi kebutuhan dan tidak berimbang dengan jumlah ternak. Hal ini diperparah karena belum ada sentuhan teknologi tepat guna dalam penyimpanan pakan terutama yang berasal dari limbah pertanian,” jelas Rafi.
” Kami tentu saja mengucapkan terima kasih kepada Tim LPPM Unilak, mesin ini berguna bagi kelompok peternakan, dengan mesin ini tentunya berharap berbagai masalah tentang pakan sapi dapat teratasi,” sebut Rafi.(wid/rls)